Ramadhan, Bulan Kemerdekaan
77 tahun yang lalu, tepatnya 9
Ramadhan 1364 Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Sebagian orang boleh saja
berpendapat bahwa kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada bulan Ramadhan itu
hanyalah kebetulan saja. Namun sejatinya kebetulan menurut kacamata manusia
tetaplah mengandung hikmah yang semestinya bisa kita dapatkan. Apalagi fakta
sejarah tentang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada hari Jumat pada Bulan
Suci tidak terbantahkan. Saat itu tidak ada perayaan makan-makan karena
sebagian besar orang sedang berpuasa.
Ramadhan adalah bulan kemerdekaan.
Setidaknya ada dua pendekatan yang bisa kita kaji untuk mendapatkan kesimpulan
tersebut. Pertama, menggunakan pendekatan sejarah. Kedua, menggunakan pendekatan
tujuan.
Pendekatan Sejarah
Sejarah Islam sangat erat kaitannya
dengan Bulan Suci Ramadhan. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali pada Bulan
Ramadhan. Wahyu yang turun saat itu adalah QS Al Alaq ayat 1 – 5. Perintah yang
diberikan adalah perintah membaca.
Perjuangan berbagai bangsa untuk
merdeka selalu berhubungan dengan tulisan. Maka tidak mengherankan jika kaum
terpelajar dan kaum santri selalu menjadi yang terdepan dalam berbagai
pergerakan kemerdekaan. Merekalah yang tergugah untuk berjuang karena
terpengaruh berbagai pemikiran melalui tulisan yang mereka baca. Selanjutnya
propaganda perlawanan juga dilakukan melalui berbagai selebaran disamping
disiarkan juga oleh radio. Terbukti bahwa membaca menjadi jalan terbukanya
pintu kemerdekaan sebuah bangsa.
Peristiwa lainnya yang terjadi di
Bulan Ramadhan adalah perang Badar dan Fathu Makkah. Perang Badar menjadi
tonggak kemerdekaan Madinah. Karena sejak kemenangan yang diperoleh Rasulullah
SAW dan pasukannya di Badar, bangkitlah semangat kesatuan kaum Muslimin di
Madinah yang selanjutnya menjadikan penentu atas berbagai situasi berikutnya.
Sedangkan Fathu Makkah bisa dikatakan
sebagai proklamasi kemerdekaan umat Islam saat itu. Fathu Makkah membebaskan
umat Islam dari cengkeraman penguasa Quraisy yang selalu mengganggu umat Islam.
Juga sejak Fathu Makkah, umat Islam mempunyai kedudukan yang kokoh sehingga
mampu mengembangkan pengaruh ke berbagai wilayah.
Pendekatan Tujuan
Ramadhan adalah bulan yang didalamnya
diwajibkan berpuasa. Puasa sendiri bukan sekedar tidak makan dan minum, namun
harus disertai penjagaan atas nafsu agar tidak melakukan dosa. Sekilas puasa
seolah mengekang. Tapi justru puasa merupakan sarana agar manusia bisa merdeka
dari pengaruh syahwat yang berpotensi menjerumuskan. Merdeka disini artinya
manusia kemudian mampu mengelola syahwatnya, bukan sebaliknya, manusia dikuasai
oleh syahwat.
Disinilah makna tujuan puasa, yaitu
menjadi orang yang bertaqwa. Sebagaimana disampaikan dalam QS Al Baqarah ayat
183.
Rasulullah
saw bersabda “Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang
berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang
mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R.
Bukhari dan Muslim). Jelas disini puasa melatih pengelolaan diri
manusia, dengan puasa yang benar ia akan mampu mengendalikan dirinya menuju
optimalisasi hidup. Inilah yang disebut merdeka sebagai manusia.
Selamat
Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 77 pada 9 Ramadhan 1441 H. Semoga bangsa ini
segera terbebas dari wabah yang sedang menimpa, demikian pula bangsa lain
diseluruh dunia. Aamiin.
Oleh : Muhamad Anantiyo Widodo
Pemerhati Pendidikan / Sekretaris Yayasan Pendidikan Fi Ahsani Taqwim / Direktur Beningati Institute / Direktur Sanggar Belajar Sregep Sinau / Ketua Forum Desa Berdaya Jawa Tengah / Relawan Inspirasi Rumah Zakat / Ketua Karangtaruna Desa Kedungumpul
Tags : Islam
anantiyo
Pencari Inspirasi
Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .
- anantiyo
- M Anantiyo Widodo
- anantiyo_widodo
- anantiyo.widodo@gmail.com
- Anantiyo Widodo
Posting Komentar