Islam dan Kepahlawanan Nasional
Oleh :
Muhamad Anantiyo Widodo, direktur REFRESH Training and Consulting Institute
Takbir
menggema di seantero Surabaya, pekik “merdeka atau mati” menjadi pelengkapnya.
Desing pesawat yang meraung-raung di langit Surabaya seakan tidak ada artinya
bagi para pejuang pembela kemerdekaan. Rasa takut sirna sudah, berganti dengan
semangat yang menyala dalam setiap dada pejuang.
“Agungkan
Allah dalam setiap pidatomu” itulah pesan yang disampaikan oleh Hadratussyaikh
KH Hasyim Asy’ari kepada Bung Tomo. Maka teriakan takbir “Allahu Akbar” menjadi
bekal yang paling penting ketika itu. Sehingga walaupun hanya berbekal sebilah
bambu, santri pejuang tetap berani menghadapi hujan bom dan peluru.
10 November
1945, bukanlah menjadi hari yang menyedihkan karena Surabaya diserang. Justru pada
tanggal itulah, anak bangsa memperlihatkan keberanian yang membanggakan. Tercatat
dengan tinta emas, diingat dalam sejarah bangsa hingga kita peringati menjadi
Hari Pahlawan Nasional.
Tujuh puluh
satu tahun berlalu, kini Indonesia menghadapi tantangan yang seakan berbeda
namun sebetulnya masih sama. Baru saja kita diingatkan oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo ketika ILC tanggal 8 November 2016
yang lalu. Bahwa Indonesia akan selalu diperebutkan oleh bangsa lain karena
kekayaan alamnya yang banyak.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan
tentang terorisme yang menjadi alat masuknya negara adidaya ke negara lain.
Itulah yang terjadi di Irak, Afganistan atau negara timur tengah lainnya. Sebab
inti dari munculnya terorisme adalah sebuah cara mendapatkan peluang untuk masuk dan menguasai
sumber energy. Bahkan beliau menyebutkan adanya invisible hand didalam setiap
peristiwa semacam ini. Jika benar, maka teori tentang terorisme harusnya kita
kaji ulang. Sebab selama ini Indonesia bekerjasama dengan negara adikuasa dalam
menghadapi terorisme yang terjadi.
Terorisme
selalu lekat dengan Islam. Islam atau beberapa kelompok didalamnya seringkali
dianggap sebagai ideology yang berbahaya di dunia. Kita semua seakan lupa,
bahwa negeri-negeri Islam dijajah begitu lama dan menghasilkan kemajuan yang
sangat menakjubkan bagi para penjajah. Rasa sakit akibat penjajahan begitu
mudah hilang dalam diri umat Islam karena ajaran Islam yang penuh kelembutan,
ajaran Islam yang mengajarkan kedamaian, ajaran Islam yang mengajarkan makna
niat dalam setiap tindakan. Ingatlah ketika Ali bin Abi Thalib berperang dan diludahi
oleh lawan tandingnya yang hampir kalah, justru karena hal itulah, Ali tidak jadi
membunuh orang tersebut, karena kuatir niatnya salah, yaitu bukan lagi karena
membela agama namun karena sakit hati atau dendam.
Umat Islam
adalah asset bangsa kata Aa Gym. Sementara Panglima TNI menyampaikan bahwa umat
Islam adalah benteng terakhir Indonesia. Sejak
kemerdekaan dikumandangkan, umat Islam melalui tokoh-tokohnya senantiasa
berusaha untuk mengambil pilihan terbaik dengan mempertimbangkan keberadaan umat
agama lain. Maka bentuk negara yang terwujud dalam NKRI menjadi kesepakatan
bersama. Hal yang sama dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan mengadakan piagam
madinah.
Selanjutnya Panglima
TNI menyampaikan tentang ancaman yang bisa sewaktu-waktu datang. Beliau
memberikan contoh adanya ribuan pasukan marinir negara adikuasa di Darwin,
Australia adalah hal yang menimbulkan kecemasan bagi Indonesia. Begitupula
dengan kehadiran patroli laut Tiongkok yang melindungi kapal-kapal nelayannya
hingga berani mengarungi zona laut Indonesia.
Maka sudah
saatnya umat Islam tampil percaya diri tanpa sedikitpun mengurangi rasa hormat
dan saling menjaga dengan umat agama lainnya. Tentu saja kepercayaan diri itu
akan muncul manakala umat Islam dapat bersatu sebagaimana ketika peristiwa 10
November 1945 yang didahului dengan adanya konggres umat Islam 7 – 8 November
1945 dengan bersatunya seluruh elemen umat. Bangkitnya kepemimpinan umat ini,
tentu akan memunculkan sosok-sosok baru pahlawan bangsa. Dengan demikian NKRI
akan terus terjaga yang akhirnya akan membawa Indonesia lebih maju dan
mempunyai kewibawaan yang tinggi.
Selamat
memperingati Hari Pahlawan 10 November. ALLAHU AKBAR. MERDEKA…
Tags : Islam
anantiyo
Pencari Inspirasi
Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .
- anantiyo
- M Anantiyo Widodo
- anantiyo_widodo
- anantiyo.widodo@gmail.com
- Anantiyo Widodo
Posting Komentar