Membangun Desa

PEMBERDAYAAN

Dari Desa Membangun Negeri

PENDIDIKAN

Optimalisasi Potensi

Pendidikan adalah cara bagi manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya

Manajemen Diri

MOTIVASI

Setiap orang butuh motivasi untuk lebih kuat

Motivasi

Memberikan motivasi bagi diri sendiri saja sulit, demikian kata sebagian orang. Namun bagi Anantiyo Widodo, saat memberikan motivasi bagi orang lain justru menggugah semangat pribadi agar lebih baik.

Pemberdayaan Desa

Kemiskinan tertinggi masih berada di Desa, Solusi harus mulai dari Desa. Karena Desa adalah potensi untuk kemajuan Indonesia. Desa adalah kekuatan Indonesia untuk bangkit dan memimpin dunia.

Pendidikan

Pendidikan terbaik adalah yang mampu mengembangkan potensi hebat setiap orang

Motivasi Untuk Kita

Motivasi terbaik harus datang dari diri sendiri. Namun kita butuh orang lain untuk memunculkan, menguatkan dan mengarahkannya agar dapat menjadi kekuatan yang hebat.

Motivasi Menjadi Pemenang

Motivasi Menyelesaikan Masalah

Motivasi Untuk Tidak Menyerah

Motivasi Berkeluarga

Motivasi Organisasi

Motivasi Amal Ibadah

PERSONAL BUILDING

Darimana kita berasal adalah sama, proseslah yang akan membentuk kita menjadi berbeda dengan yang lainnya. Lalu apakah kita akan menjadi lebih baik ???

polio

Pondasi Diri

Bangunan tinggi yang hebat pasti dimulai dari pondasi yang kokoh dan menghujam kuat ke bumi. Demikian pula kesuksesan manusia, harus dibangun dari pijakan yang kuat.

Batas Diri

Setiap dari kita dibekali kemampuan untuk mengenali batas batas perilaku, keinginan dan tindakan yang ingin dilakukan. Selanjutnya tergantung kita untuk memanfaatkan kemampuan itu.

Diri Sendiri

Modal utama adalah diri kita sendiri, bukan uang, tanah atau kendaraan. Maka motivasi positif dan optimisme lebih penting dari sekedar hitungan dana yang kita punya.

Membangun

Bagi manusia, membangun itu bukan sekedar mendirikan, namun memelihara, memperkuat, menembel bahkan kadang harus memugar untuk fungsi yang lebih baik.

Our History's

Masa lalu adalah pijakan berharga, apapun yang pernah terjadi. Disitulah kita dituntut untuk dapat mengolahnya menjadi energi kehidupan.

  • 1. – Aktifis Sosial Muhamad Anantiyo Widodo pada awalnya merupakan aktifis sosial dan kemanusiaan, ia aktif di berbagai kegiatan sejak masih menjadi pelajar hingga saat ini.
  • 2. – Trainer Motivasi Pengalamannya di berbagai lembaga pendidikan, membawa pendiri Pesantren Tahfizhul Quran Cahaya Insani ini sering diminta mengisi motivasi di berbagai kegiatan.
  • 3. – Pendiri BeningAti Pada tahun 2007 mendirikan Refresh Training and Consulting Institute yang kini bernama BeningAti Institute sebagai lembaga pengembangan SDM
  • 4. – Relawan Inspirasi Kesukaannya pada kegiatan sosial mendorongnya untuk bergabung dalam Relawan Inspirasi Rumah Zakat yang melaksanakan berbagai program pemberdayaan di desa desa.
  • 5. – Pemberdaya Desa Kini, ia juga dipercaya menjadi Ketua Forum Desa Berdaya Propinsi Jawa Tengah yang fokus pada pemberdayaan masyarakat di lebih dari 400 desa se Jawa Tengah.
Ia Berani Menetapkan Tujuan Hidupnya
Mempunyai tujuan hidup berarti berani bertanggung jawab atas awal perjalanan. Sebab tujuan hidup adalah sesuatu yang ingin diraih. Tidak mungkin seseorang bisa mendapatkan kemajuan tanpa tahu kemajuan itu sendiri bagaimana.
Sub Panel 1
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 2
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Ia Yakin atas Tuhannya, sehingga yakin pula atas dirinya
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 1
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 2
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Ia Mengenal Siapa Dirinya
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 1
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 2
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Ia Mau Berbuat, Bukan Sekedar Mimpi Kosong Tanpa Aksi
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 1
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 2
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Ia Selalu Berdoa Untuk Setiap Pekerjaan Yang Dilakukannya
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 1
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?
Sub Panel 2
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Dignissimos sequi placeat distinctio dolor, amet magnam voluptatibus eos ex vero, sunt veritatis esse. Nostrum voluptatum et repudiandae vel sed, explicabo in?

Dua Pilihan

Berbagai pilihan akhirnya akan menjadi dua pilihan saja, yaitu menjadi PEMENANG atau PECUNDANG. Allah menyebutkan dalam QS Asy Syams "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya", tentu jalan taqwa adalah jalan para pemenang.

Serives

Penentu Keberhasilan

Faktor dibawah diambil dari hasil penelitian Bill Gross terhadap startup yang baru tumbuh

timing
42%
team/execution
32%
Business Model & Funding
38%
Idea
28%

TOKOH Berkata

“Ketika seseorang menghina Anda, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan Anda, bahkan ketika Anda tidak memikirkan mereka.”

BJ Habibie

Banyak orang menyebut penderitaan mereka sebagai nasib, namun sesungguhnya penderitaan adalah akibat kebodohan mereka sendiri. Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan.

Jenderal Soedirman

"Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam. Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.”

Ir. Soekarno

Tahun Inspiratif

Tahun Merdeka

Tahun Lahir

Tahun Istimewa

Coretan Pena

Sekedar menyampaikan ide dan pendapat, yuk berikan tanggapan.

Sabtu, 21 September 2024

BERTEMU PARA PEMENANG

BERTEMU PARA PEMENANG

 

Manggarai Barat (4 Aguttus 2024). Pagi ini saya berangkat dari rumah sebelum adzan Subuh berkumandang. Selain agar tidak terlambat mendapatkan kereta yang telah dipesan, juga berniat untuk sarapan bareng beberapa rekan di Jogja.
Sesampainya di Stasiun Yogyakarta, langsung mendapatkan panggilan untuk segera menaiki kereta. Saya naik kereta Sancaka menuju Stasiun Gubeng Surabaya. Didalam gerbong penuh dengan turis dari Eropa, mungkin hanya saya dan satu rekan yang merupakan orang Indonesia.
Setibanya di Stasiun Gubeng Surabaya, saya bersegera untuk pesan taxi online menuju Bandar Udara Juanda. Tidak ada cukup waktu untuk sekedar melihat keramaian Kota Pahlawan ini. Selang dua jam harus proses boarding pesawat.
Saya terbang menuju Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo, NTT menggunakan pesawat Super Air Jet. Ada sedikit keterlambatan sekitar 20 menit saat itu. Padahal saya sudah mendapatkan jadwal untuk mengisi seminar parenting di Masjid Nurul Fallah di Waemata, Labuan Bajo.
Karena sudah ditunggu peserta yang semuanya merupakan ibu-ibu, saya langsung berangkat membonceng motor panitia seminar. Kali ini saya urung melakukan seremoni ambil gambar di bandara yang biasanya saya lakukan, sangat terburu-buru.
Saya menginap di Hotel Matahari, persis di pinggir pelabuhan Labuan Bajo yang terkenal sangat indah itu. Hotel ini milik seorang kawan yang juga merupakan pengusaha wisata di Labuan Bajo. Bukan hanya dilarang bayar atas kamar yang saya tempati selama 3 malam, bahkan saya diantar kemana-mana oleh beliau.
Tujuan utama kedatangan ke NTT adalah untuk meresmikan bangunan madrasah Ibtidaiyah yang telah selesai direnovasi oleh Yayasan Senyum Anak Negeri. Yayasan yang berkedudukan di Yogyakarta ini memang fokus untuk membantu berlangsungnya pendidikan di daerah pelosok NTT. Kebetulan saya didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina yayasan ini.
Perjalanan dari Labuan Bajo menuju Madrasah Ibtidaiyah Al Muhsinin Pandang memakan waktu setidaknya dua jam melewati jalan menanjak berliku. Jalan yang dilalui awalnya cukup baik hingga kemudian masuk jalan berbatu yang terlihat menguras konsentrasi sopir.
Sampailah saya dan beberapa rekan di MI Al Muhsinin. Kami disambut barisan pelajar dan para guru yang kemudian memberikan selempang tanda selamat datang. Didalam ruang kelas yang menjadi tempat pertemuan, kami diberi satu ekor ayam yang diterangkan maknanya memakai bahasa Manggarai. Maksudnya adalah tentang ketulusan persaudaraan, kata Ketua Adat yang menerjemahkan artinya.
Cukup kaget melihat bangunan sekolah ini. Jika pernah melihat film laskar pelangi, barangkali mirip semacam itu bahkan lebih memprihatinkan.
Kepala Madrasah menyampaikan jika tidak ada satupun siswa yang membayar untuk sekolah disini. Para guru juga hanya mendapatkan honor sebesar dua ratus ribu setiap bulannya. Jelas saya langsung mengernyitkan dahi dan berfikir keras bagaimana sekolah dapat bertahan.
Selama pertemuan berlangsung, hampir tidak ada keluhan yang disampaikan oleh guru ataupun orang tua siswa. Semua yang hadir menyampaikan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Senyum Anak Negeri. Padahal bantuan yang diberikan baru berupa plester dan cat tembok.
Begitupula para siswa. Saya mencoba masuk kedalam ruang kelas mereka yang jauh dari sekedar sederhana. Ruang dibagi dua menggunakan papan bekas dengan kursi guru yang patah disambung kayu. Namun para siswa ini nampak bahagia, tidak sedikitpun terlihat guratan kesedihan pada diri mereka.
Para guru, pengurus yayasan dan semua yang terlibat didalamnya adalah pemenang sebenarnya dalam kehidupan ini. Mereka yang tetap berbuat ditengah keterbatasan. Tidak cukup sekedar mengeluh lalu menyerah dan berhenti. Pemenang adalah mereka yang berani bertanggung jawab atas kondisi dirinya. Walaupun tidak mudah dan diterpa berbagai halangan. Namun mereka tetap bertahan dan mau melakoni peran terbaik di dunia. Berjuang untuk mengentaskan umat dari kebodohan, memenuhi perintah Tuhannya agar digolongan menjadi orang-orang yang beruntung sebagaimana disampaikan dalam QS Ali Imran ayat 104.

Kamis, 15 Agustus 2024

Nggolek Mushola, Refleksi Kemerdekaan RI Ke 79

Nggolek Mushola, Refleksi Kemerdekaan RI Ke 79

Sering ya dengan mudahnya kita bilang "wes sholat sak tekane". Maksudnya sesampainya dimana waktu sholat, disitu kita cari mushola atau masjid. Nah, hal semacam itu tidak bisa dengan mudahnya kita lakukan di negara minoritas muslim seperti China.

Keberadaan masjid benar-benar sangat langka. Maka saat bertemu masjid sebesar ini rasanya adem sekali. Memang jika dibandingkan dengan masjid Agung Kabupaten di Jawa Tengah, masjid ini juga lebih kecil. Namun ini masjid terbesar di Propinsi Hainan, China.

Oh ya masjid ini baru saja dipugar. Tadinya terdapat beberapa kubah, lalu diubah menjadi bentuk seperti pagoda yang dianggap sesuai budaya China. 

Perlukan Indonesia semacam itu ? 

Indonesia adalah sebuah negara sekaligus bangsa yang membangun jati dirinya sendiri. Tidak banyak negara yang bisa menyatukan masyarakatnya dengan keanekaragaman seperti Indonesia. 

Pecahnya Uni Soviet, juga Eropa menjadi berbagai negara kecil membuktikan sulitnya bersatu. Bahkan negara Arab juga demikian. Sementara China berhasil dengan memaksakan budaya suku terbesarnya untuk digunakan oleh suku lain.

Maka di Indonesia kita temukan ribuan Pura di pulau Bali. Juga gereja di Indonesia Timur. Bahkan di Temanggung misalnya tempat saya tinggal, lebih banyak ditemukan gereja saat lewat jalan utama dibandingkan masjid atau mushola yang sebagian besar berada di dalam perumahan.

Bahkan hari libur yang ditetapkan pemerintah justru hari Minggu, bukan Jumat yang merupakan hari terpenting umat Islam sebagai pemeluk agama mayoritas. Hal semacam ini sudah cukup untuk dilanjutkan, tidak perlu diperdebatkan kembali. Itulah hebatnya Indonesia yang mempersatukan. Tentu saja gesekan kecil kadang terjadi didalam. Namun dengan segera dapat diselesaikan.

Yakinlah, nilai-nilai luhur yang berhasil mempersatukan tidak perlu diubah. Jika tidak menginginkan konflik horisontal kembali berlangsung. Indonesia Hebat, akan semakin hebat dengan jati diri terbaiknya. Kita bahagia dengan cara kita sendiri. Merdeka.

Hainan, China, 16 Agustus 2024

Oleh : 

M Anantiyo Widodo 

Direktur BeningAti Institute


 

Selasa, 13 Agustus 2024

MENGELOLA KETERBATASAN, MENEMBUS IMPIAN

MENGELOLA KETERBATASAN, MENEMBUS IMPIAN


Tidak ada seorangpun di dunia ini hidup tanpa keterbatasan. Sekaya dan sekuat apapun manusia, pasti memiliki batas kemampuan, setidaknya umur membatasi kita untuk bisa hidup di dunia. Hanya saja ada orang yang fokus pada keterbatasan sehingga mudah menyerah pada keadaan dan berhenti mengejar impian. Lalu merasa dunia begitu sempit dan tidak ada jalan keluar. Padahal manusia tidak hanya dibekali keterbatasan, namun juga diberikan kekuatan.

Saya sungguh takjub dengan masyarakat Muslim di Hainan, China. Mereka hidup ditengah paham komunisme yang menjadi penguasa di negaranya. Mereka memiliki berbagai keterbatasan untuk hidup sebagai muslim. Bukan hanya benturan budaya, namun aturan dari negara juga tidak mudah untuk diaplikasikan.

Berdamai dengan keterbatasan bukanlah hal mudah. Namun, masyarakat muslim Hainan terbukti mampu melakukannya. Pemerintah China melarang tulisan Arab di setiap area publik, termasuk restoran muslim. Tadinya terdapat tulisan halal menggunakan bahasa Arab sebagai penanda bahwa restoran ini hanya menyajikan makanan halal. Kini tulisan itu diganti menjadi qingzhen dalam tulisan mandarin yang berarti halal.

Masyarakat muslim di Hainan fokus pada tujuan utama pembukaan restoran, yaitu menyajikan makanan halal. Mereka tidak terjebak pada istilah yang pasti akan menyulitkan jika dipermasalahkan. Pengunjung yang datang juga langsung mengerti tentang situasi ini. Restoran halal selalu ramai didatangi oleh para pengunjung muslim dari berbagai negara yang datang ke Hainan.

Menariknya, masyarakat muslim Hainan mampu mengumpulkan donasi besar untuk Palestina. Keterbatasan yang mereka alami tidak membuat mereka larut dalam kekecewaan. Masyarakat Muslim Hainan tetap berbuat untuk membantu warga Palestina yang didzolimi.

Tidak semua orang dapat mengelola keterbatasan seperti saudara kita di Hainan. Terkadang kita lebih suka membandingkan kelemahan yang kita miliki dengan kelebihan orang lain. Seseorang yang lemah dalam komunikasi publik, pasti stres jika diminta memberikan orasi dihadapan ratusan orang. Namun boleh jadi argumentasinya justru bisa tersampaikan melalui tulisan. Lalu saat terpaksa harus berbicara dihadapan banyak orang, ia cukup menulis lalu membacanya dengan keras.

Bahkan kita tidak harus melakukan sesuatu yang memang kita lemah dibidang tersebut. Bayangkan semua orang ahli orasi, pasti yang ada hanyalah konflik antar kelompok. 

Jika berbicara adalah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang, kemampuan mendengarkan sebetulnya juga kekuatan. Saya termasuk orang yang lemah dalam kemampuan mendengarkan. Akibatnya tidak mudah untuk memahami situasi yang dialami oleh orang lain. Empati saya lemah dalam hal ini. Padahal kemampuan mendengar sangat penting agar saya dapat mengambil kebijakan terbaik dalam organisasi dan perusahaan yang saya pimpin. Maka saya tunjuk orang yang memiliki kemampuan mendengarkan agar dapat memberikan respon atas situasi yang terjadi. Disinilah kolaborasi itu berlangsung.

Demikian pula dengan masyarakat muslim di Hainan. Mereka lemah dalam advokasi politik untuk melindungi kebutuhan dasar sebagai muslim. Namun, saat mereka dapat mendatangkan pengunjung muslim dari berbagai negara, perlindungan akan berlangsung. Apalagi China sedang berupaya menggalang dukungan dari berbagai negara muslim untuk memperkuat wisata, ekonomi bahkan militer.

Keterbatasan tidak perlu ditakuti, cukup kita kenali. Keterbatasan tidak harus membuat kita berlatih keras untuk menaklukkannya. Cobalah fokus berdiri dan berjalan pada kekuatan yang kita miliki. Seseorang yang mampu mengenali kekuatan dan keterbatasan pada dirinya lalu dapat mengelola secara baik, disitulah ia akan menjadi hebat bersama kehebatan orang lain yang saling melengkapi.

Minggu, 11 Agustus 2024

Apa Itu Sekolah Qurani Ramah Bakat

Apa Itu Sekolah Qurani Ramah Bakat



Masalah yang harus diselesaikan oleh pendidikan melalui sekolah kini menjadi sangat kompleks. Mayoritas orang tua merasa kuatir atas perilaku anak-anak nya. Pergaulan dan interaksi yang terjadi tidak mudah dikelola. Jika dahulu, akademik dinomorsatukan, adab kini dianggap menjadi paling penting untuk dicapai. Terjadi kesenjangan yang terasa antara adab yang diyakini orangtua dengan model komunikasi anak.

Permasalahan lainnya adalah tentang daya juang yang lemah. Hal ini terjadi karena gaya hidup instan yang berlangsung. Semuanya berjalan serba cepat dan mudah. Segala sesuatu dapat selesai melalui layar ditangannya. Akibatnya potensi yang seharusnya tumbuh secara alamiah tidak berkembang. Tentu saja ini akan berdampak pada produktifitas dan etos hidup yang semakin melemah.

Bagaimana strategi sekolah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ?

Yayasan Fi Ahsani Taqwim membuat konsep kurikulum bernama Sekolah Ramah Bakat. Konsep ini dirancang untuk melaksanakan misi pertama yayasan, menyelenggarakan pendidikan rabbani yang menyenangkan dan berpihak pada siswa.

Rabbani adalah orang yang bertaqwa kepada Allah SWT, sebagaimana fitrah manusia adalah suci yang artinya menyembah Allah sejak sebelum lahir. Nah, fitrah manusia juga berkaitan dengan potensinya yang sudah ditetapkan. Agar manusia dapat mempertahankan fitrah, menjadi manusia bertaqwa, maka harus melalui proses pendidikan yang mengutamakan nalar iman. Inilah yang dimaksud dengan pendidikan rabbani.

Pendidikan rabbani diharapkan dapat menghasikan KESALEHAN sebagai profil pertama siswa dan lulusan sekolah Qurani Ramah Bakat. Hal itu ditunjang dengan kemampuan yang baik dalam membaca dan menghafal Al Quran sebagai pedoman hidup. Inilah yang dimaksud dengan QURANI sebagai profil kedua. Sedangkan akhlak yang lahir dari proses pendidikan Rabbani disebut BERBUDI sebagai profil keempat. Profil ketiga diuraikan dibawah.

Sedangkan kata menyenangkan mengharuskan sekolah dibawah Yayasan Fi Ahsani Taqwim selalu menggunakan metode yang menghasilkan gairah belajar. Guru didalam ruang kelas harus mampu memberikan pola pengajaran yang membahagiakan. 

Sementara berpihak pada siswa berarti sekolah berupaya untuk mengembangkan bakat potensi siswa. Hal ini dapat berlangsung ketika sekolah memberikan dukungan yang cukup untuk bertumbuhnya kemampuan siswa sesuai sifat unik pada diri masing-masing.

Metode pembelajaran yang menyenangkan berasal dari konsep ADLX Introflex Terpadu JSIT Indonesia. Sementara pengembangan bakat menggunakan Talents Mapping yang mengelompokkan bakat menjadi 34 tema. Dari sini, muncullah kata CERDAS sebagai profil ketiga. Cerdas dibagi menjadi cerdas literasi, cerdas numerasi dan cerdas bakat.

Secara umum, itulah yang dimaksud dengan Sekolah Qurani Ramah Bakat dari Yayasan Fi Ahsani Taqwim. Memiliki empat kompetensi yaitu SALEH, QURANI, CERDAS, dan BERBUDI. Tentu dibutuhkan beberapa tahapan agar kurikulum ini dapat terlaksana 100%. Semoga dengan doa, dukungan dan masukan dari sahabat sekalian, kurikulum ini bisa menghasilkan sesuai harapan. Aamiin

Oleh :

M Anantiyo Widodo / Ketua Yayasan Fi Ahsani Taqwim

Sabtu, 10 Agustus 2024

Mencari Kemaslahatan atau Sekedar Kesukaan

Mencari Kemaslahatan atau Sekedar Kesukaan

 


Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. Itu adalah kalimat dari Sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Tholib.

Suka dan benci terhadap sesama manusia sebetulnya hal wajar dalam hidup. Sayangnya banyak yang kemudian hanyut dalam perasaan ini. Saat benci seolah apapun yang dilakukan oleh musuhnya menjadi salah. Sebaliknya saat suka, dengan mudahnya bersikap toleran atas tindakan sahabatnya.

Lebih ngerinya lagi, ketika menghukumi seseorang dengan dalih agama. Kesalahan yang nampak langsung dianggap menyalahi syariat dan wajib dilawan. Padahal belum tentu hal tersebut berlawanan dengan syariat. 

Rasulullah SAW menyampaikan : “Barangsiapa yang mencela saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati sebelum ia melakukan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi)

Lihat, Rasulullah SAW bahkan melarang kita mencela orang yang berbuat dosa. Walaupun memberikan nasehat bahkan melaporkan kepada pihak berwenang menjadi wajib sebagai bagian dari amar makruf nahi munkar.

Apalagi dalam dunia politik. Berapa banyak orang yang mencela tindakan Hammas Palestina yang menjalin hubungan dengan Iran. Padahal faktanya, hanya Iran yang berani terang-terangan melibatkan kekuatan militernya untuk menekan Israel. Sementara orang-orang itu hanya bisa teriak dan menyalahkan.

Sungguh sedih saat sekelompok orang memandang politik hanya tentang benar dan salah. Bahkan menganggap kebenaran hanya milik seseorang yang terlanjur dipuja. Sementara pilihan politik yang diputuskan melalui pertimbangan rapat dianggap salah.

Sejak lama saya kuatir dengan gaya politik yang mengedepankan masalah daripada solusi. Praktek politik yang menyebabkan fanatisme sempit dan meninggalkan logika kemaslahatan. Sayangnya, elit politik seolah juga membenarkan cara semacam ini.

Masyarakat lebih mencermati isu yang berkembang daripada konsep yang ditawarkan. Inilah realita masyarakat dengan kemampuan literasinya yang sangat lemah. Video pendek sudah cukup membakar amarah dan memunculkan kebencian.

Politik sebagai bagian dari sarana perjuangan harus lentur dan adaptif. Ini adalah tentang seni mempengaruhi dan mengambil peran terbaik. Berbeda dengan penegak hukum yang harus mengambil jalan tegas menegakkan aturan. 

Semoga para politisi mulai mengubah gaya provokatif. Demikian pula masyarakat mau mempelajari aspek maslahat atas keputusan politik. Bukan sekedar fanatik buta kepada orang atau partai. Lalu mudah patah hati saat tidak sesuai harapan.

Oleh : M Anantiyo Widodo / Direktur Bening Ati Institute

Minggu, 01 November 2020

Sumpah Pemuda Bagi Generasi Muda Islam

Sumpah Pemuda Bagi Generasi Muda Islam

Sejarah Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda yang berlangsung pada 28 Oktober tahun 1928 terjadi saat konggres pemuda yang ke-2. Sebelumnya pada tahun 1926 telah berlangsung konggres pemuda pertama.

Tujuan Perjuangan menjadi Inti pembahasan pada konggres ke-2 ini. Disinilah *Indonesia* disepakati untuk menjadi nama bagi bangsa yang terdiri atas beragam etnis Nusantara.

Hasil dari konggres pemuda ke-2 yaitu : 
Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Tiga keputusan konggres ke-2 inilah yang kemudian disebut sebagai sumpah pemuda. Istilah sumpah pemuda sendiri diberikan setelahnya, bukan saat acara berlangsung.

Dampak Sumpah Pemuda Atas Perjuangan Meraih Kemerdekaan

Sumpah Pemuda diakui menjadi pendorong atas bersatunya rakyat Indonesia. Adanya sumpah pemuda meneguhkan identitas bangsa, yaitu Indonesia. Sumpah pemuda menegaskan tujuan untuk mewujudkan tanah air Indonesia. 

Usai sumpah pemuda berdirilah berbagai gerakan pemuda di Indonesia. Gerakan pemuda ini walaupun berbeda latar belakang menyatakan satu sikap yang sama untuk mewujudkan Indonesia Merdeka.

Peran Umat Islam Dalam Sumpah Pemuda

Satu hal yang pasti adalah bahwa mayoritas peserta konggres Pemuda ke-2 adalah umat Islam. Secara nama, umat Islam diwakili oleh Jong Islamieten Bond. Anggota organisasi ini juga tersebar di berbagai organisasi lain yang juga ikut konggres pemuda, semisal Jong Sumatranen Bond, Jong Java, dll.

Umat Islam saat itu fokus pada perjuangan untuk menghentikan penjajahan. Apalagi Indonesia adalah tanah yang menjadi rumah bagi mayoritas penduduk beragama Islam. Indonesia merdeka juga merupakan kemerdekaan bagi umat Islam. Bersatunya Indonesia adalah juga bersatunya Umat Islam, walau didalamnya ada juga umat lainnya. Islam mengajarkan untuk melakukan muamalah dengan umat agama lain. Bahkan Islam melindungi pemeluk agama lainnya sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW melalui Piagam Madinah.

Cara Menjaga Sumpah Pemuda

Meneguhkan identitas Indonesia bukan berarti menghilangkan identitas ke-Islamannya. Sebab Islam adalah bagian dari komponen yang membuat Indonesia bersatu. Hal ini karena Islam menjadi agama yang dipeluk oleh mayoritas penduduk Indonesia.

Sementara itu, persatuan adalah upaya mengakomodir berbagai keragaman. Keragaman itulah yang menjadikan persatuan menjadi lebih kuat.

Maka, pemuda Islam harus mewarnai Indonesia dengan ke-Islamannya. Islam adalah keunggulan yang dimiliki oleh Indonesia. Islam adalah peluang bagi Indonesia untuk memimpin dunia. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia pasti akan lebih didengar baik sesama negara dengan penduduk muslim mayoritas, maupun negara lain.

Disampaikan pada Seminar Online Bee Community, 31 Oktober 2020

Aktifitas Lembaga

Desa Berdaya

Pemberdayaan

Desa Berdaya adalah program pemberdayaan masyarakat Desa oleh Rumah Zakat. Anantiyo Widodo kini menjadi ketua Forum Desa Berdaya Jawa Tengah.

KNPI

Kepemudaan

Anantiyo Widodo adalah Wakil Ketua KNPI Kab Temanggung. KNPI Temanggung aktif melaksanakan kegiatan pembinaan kepemudaan untuk peningkatan nasionalisme

Fi Ahsani Taqwim

Yayasan Pendidikan

di sini, Anantiyo Widodo pernah menjadi guru, Kepala SMP, Direktur Pesantren. Kini menjadi ketua yayasan sekaligus CEO yang memimpin unit bisnis

Karangtaruna

Kepemudaan

Pernah menjadi pengurus Karang Taruna Kabupaten, kemudian menjadi Ketua tingkat kecamatan, kini justru menjadi ketua Karang Taruna tingkat Desa

BeningAti

Motivasi

BeningAti Institute adalah lembaga yang konsen pada pengembangan SDM melalui motivasi dan coaching dengan berbagai metode. Anantiyo Widodo merupakan direkturnya

Maps And Contact

Silahkan kontak kami melalui form dibawah ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *